Resort Baun Bango merupakan salah satu Resort Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Sebangau di Wilayah Kerja Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Kasongan, yang mengemban fungsi Perlindungan dan Pengamanan Kawasan Hutan serta sebagai Pusat Ekowisata.
Wilayah kerja Resort meliputi ± 105.750 Ha yang secara administrasi berada di Kabupaten Katingan, di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Kamipang dan Kecamatan Tasik Payawan, dengan 12 desa yang berbatasan dan atau berada di sekitar kawasan, yaitu :
Kecamatan Tasik Payawan
Desa Handiwung, Desa Petak Bahandang, Desa Hyang Bana dan Desa Talingke.
Kecamatan Kamipang
Desa Asem Kumbang, Desa Baun Bango, Desa Tumbang Runen , Desa Jahanjang dan Desa Keruing.
Desa Asem Kumbang, Desa Baun Bango, Desa Tumbang Runen , Desa Jahanjang dan Desa Keruing.
Resort Baun Bango merupakan salah satu pintu masuk Taman Nasional Sebangau yang terintegrasi dengan tiga Desa Wisata yang merupakan Pusat Budaya Lokal yaitu Desa Baun Bango, Desa Jahanjang dan Desa Karuing dengan Keindahan alamnya yang masih alami. Resort Baun Bango menjadi Pusat Ilmu Pengetahuan serta tempat Penelitian baik flora maupun faunanya.
Berbagai Sosial Budaya meliputi aturan adat yang terdapat di dalam Hukum Adat Masyarakat Suku Dayak tercermin dari upacara upacara adat maupun kearifan lokal masyarakat setempat di wilayah kerja Resort Baun Bango.
Ragam budaya tersebut menjadi potensi yang dikemas dalam kegiatan pariwisata yaitu : upacara adat, pakaian adat, makanan tradisional, obat-obatan tradisional, kepercayaan lain dan seni budaya lainnya.
Ragam budaya tersebut menjadi potensi yang dikemas dalam kegiatan pariwisata yaitu : upacara adat, pakaian adat, makanan tradisional, obat-obatan tradisional, kepercayaan lain dan seni budaya lainnya.
Berbagai objek wisata yang berada dibeberapa desa penyangga terintegrasi dengan Taman Nasional Sebangau.
Danau Jalan Pangen berada di Desa Baun Bango, danau tersebut
merupakan potensi wisata yang cukup bagus untuk dikembangkan. Di Danau Pangen
hidup berbagai jenis ikan meski air danau berwarna hitam (air gambut). Danau
ini bisa dijadikan sebagai tempat penelitian hidrologi.
|
Danau Bulat terletak di Desa
Jahanjang yang posisinya berada di belakang Desa Jahanjang.
Akses untuk menuju
danau tersebut melewati jembatan/ titian kayu yang terhubung dari desa
menuju Danau Bulat.
Sepanjang
titian pada kanan kirinya terdapat tanaman karet.
Setiap sore hari dapat dijumpai Bekantan (Nasalis larvatus) dipinggiran danau tersebut. |
|
Punggu Alas adalah salah satu kawasan yang ada di Resort Baun Bango yang dikembangkan menjadi Pusat Ekowisata, Pendidikan, Riset dan Peneltian. Pusat Wisata di Punggu Alas yaitu berupa wisata melakukan pengamatan perilaku orang utan (Pongo pygmaeus) liar, wisata memancing di Danau punggu alas, kemudian wisata berbasis riset dan pendidikan. Punggu Alas merupakan nama anak sungai dan danau yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Sebangau dan bermuara di Sungai Katingan.
Di Sungai Punggualas telah dibangun Visitor Center yang bisa menjadi tempat/camp penelitian flora fauna.
Di Sungai Punggualas telah dibangun Visitor Center yang bisa menjadi tempat/camp penelitian flora fauna.
Diketahui bahwa di lokasi ini terdapat keanekaragaman tumbuhan yang tinggi dan cukup mewakili keragaman jenis di areal tersebut, yang teridentifikasi sebanyak 142 jenis dan 27 famili. Kaitannya dengan habitat Orangutan Kalimantan, sebagian besar dari tumbuhan tersebut merupakan sumber pakan dan dijadikan tempat bersarangnya Orangutan (Pongo pygmaeus).
Berbagai macam jenis tumbuhan dan satwa yang ada di wilayah kerja Resort Baun Bango merupakan kekayaan alam yang bisa dijumpai.
Resort Baun Bango juga melaksanakan kegiatan edukasi/pendidikan, perlindungan dan pengamanan hutan dan kegiatan bersama mitra.
Mantap..semoga resort yg lain menyusul membuat blog..amin
BalasHapussemoga tempat itu jd tempat pariwisata ter paporit di katingan dan sekitarx
BalasHapus